Ini adalah sebuah pengalaman menggunakan OS X dari Geoff Wozniak yang
pada akhirnya dia meninggalkan OS X dan kembali ke sistem operasi awal
yang membuat dia merasa lebih nyaman, apakah sistem operasi itu? mari
kita simak.
Setelah hampir 10 tahun menggunakan OS X sebagai OS utama untuk
keperluan pekerjaan saya, saya mulai beralih pada akhir tahun 2014. Saya
menganggap itu sebagai keputusan terbaik dalam bidang teknologi yang saya lalukan pada tahun lalu.
Saya mulai menggunakan OS X pada 2005 ketika versi 10.4 (Tiger) di
rilis. Saya meninggalkan linux pada saat itu karena saya perlu untuk
mencetak sesuatu yang jika dilakukan di linux akan sedikit menyulitkan.
Saya sangat produktif dengan OS X dan tidak ada keluhan yang serius.
Ketika versi 10.6 (Snow Leopard) keluar, saya merasa puas.
Ketidaksukaan saya mulai muncul pada versi 10.7 (Lion). GUI nya yang
mirip iOS dan fitur seperti Launchpad tidak cocok dengan saya. Semakin
lama makin tidak suka, saya semakin kesal dengan environtment nya.
Pada saat saya upgrade ke versi 10.10 (Yosemite), Macbook Pro saya
tidak lagi terasa seperti personal computer(komputer pribadi). Setiap
upgrade membutuhkan perjuangan untuk bell dan peluit terbaru agar
menjaga lingkungan kerja saya nyaman dan akrab. Saya menghabiskan banyak
waktu di System Preferences, mencari tahu apa yang harus saya matikan
untuk mendapatkan settingan terbaik saya.
Selain itu, saya menyadari bahwa saya sudah mulai berhenti
menggunakan sebagian besar aplikasi utama yang ada di OS X seperti:
Mail, Safari, iTunes, dan Apple Creativity Apps/iLife. Pada kenyataan
nya saya hanya membutuhkan tiga aplikasi penting: Firefox, MailMate, dan
ITerm2. Sebagian besar pekerjaan saya lakukan di Terminal. Kultur dari
sistem operasi pada saat ini adalah lebih ke sharing dari pada
produktivitas pribadi.
Singkatnya, saya bekerja melawan arus lingkungan. Itu adalah transisi
bertahap, tapi OS X telah berubah dari kumpulan tools yang berguna
untuk menyelesaikan pekerjaan saya menjadi sebuah ekosistem yang
menjengkelkan yang tidak saya inginkan lagi, saya tidak ingin menjadi
bagian itu lagi.
Pada dasarnya saya tidak punya informasi yang berguna sebelum upgrade
sistem. Deskripsi seperti “perbaikan bug” atau “perbaikan keamanan”
tidak terlalu jelas dan link yang disediakan tidak lebih mencerahkan.
Selain itu, saya tidak tahu ukuran file yang akan saya download, jadi
saya tidak bisa mengira-ngira waktu yang akan saya habiskan untuk
menunggu.
Upgrade ke versi 10.10 itu mengerikan. Fakta bahwa upgrade bisa
menghabiskan beberapa jam karena penggabungan direktori yang sangat
lambat, simply put, pekerjaan amatiran. Mengetahui hal ini membuat saya
makin frustasi, tetapi hal semacam ini seharusnya tidak perlu terjadi.
Walaupun tidak seperti itu, setidaknya jangan memberi saya harapan
dengan mengatakan “1 minute remaining” untuk begian yang ternyata lebih
dari satu jam.
Messages di versi 10.10 sangat tidak lengkap. Ini adalah regresi yang
menakjubkan. Aku menyerah akan hal tersebut setelah menginstall
Yosemite. Konten sering out-of-order, disalahartikan seperti baru, dan percakapan sering unparsable.
Ada banyak hal lain yang menjengkelkan buat saya: mds menjadi kurang
bagus, distonasi menjadi buruk, kurangnya visualisasi, layanan sistem
lain secara misterius muncul, membuat sistem down. Itu tidak membantu
kenyataan bahwa Macbook Pro yang saya miliki adalah sebuah lemon yang
mudah panas, sehingga membuat fans nya menjadi “roket lepas landas”.
Pada titik ini, posisi default saya pada software Apple di OS X telah
beralih dari “agak bagus” menjadi “agak kurang OK”. Mereka sepertinya
lebih tertarik untuk meningkatkan kuantitas dengan lebih banyak upgrade.
Setelah merenungkan semua ini, saya tiba pada sebuah realitas bahwa
saya sudah frustasi dan kecewa pada OS X, dan saya tidak melihatnya
menjadi lebih baik. Ini tidak menyenangkan untuk diri saya sendiri.
Jadi saya berhenti.
Setelah saya berhenti, saya kembali menemukan hal yang membuat
frustasi lain nya, tetapi mereka tidak seperti sebuah frustasi yang
tanpa harapan. Aku sudah kembali ke sistem desktop yang menjalankan
sistem Linux (untuk saat ini) dan sementara saya menganggap bahwa itu
hanya kalah dalam hal marked dibanding kebergunaan OS X, rasanya saya
seperti menemukan komputer pribadi saya kembali. Saya menikmati
pengalaman dan saya berharap untuk bekerja dengan itu.
Mungkin saya hanya perlu perubahan pandangan, tapi aku tahu bahwa aku
tidak meresa diterima lagi di dunia OS X, yang pada akhirnya itulah
alasan mengapa aku harus pindah.
—
Itulah sedikit cerita dari seorang pengguna Macbook, dimana banyak
orang mendambakan menggunakan macbook tapi sebenarnya dia tidak terlalu
membutuhkan nya untuk menunjang pekerjaan. Jadi pertimbangkan dengan
seksama ketika anda ingin membeli sebuah perangkat, apakah itu cukup
penting untuk anda atau tidak.
Macbook pada dasarnya memiliki kelebihan yang mungkin juga tidak ada
di laptop atau OS lain nya, semua ada baik dan buruk, ada kelemahan dan
kekurangan.
0 komentar:
Posting Komentar